Rahasia Pernikahan Bahagia
Apa sih kriteria utama kamu untuk pasangan hidup ideal? Baik hati? Jujur? Pekerja keras? Ganteng? Cantik dan berambut panjang? Atau jangan-jangan belum terpikir pasangan seperti apa yang bisa bikin kamu berkata “I want to spend my life time loving you”.
Kalau memang belum tahu, tenang saja.. Artikel ini ditulis untuk kamu.
Rahasia Pernikahan Bahagia
Dalam obrolan di group bbm tentang ‘memilih pasangan hidup’, teman saya yang sudah menikah empat tahun dan bahagia dengan pernikahannya, mengingatkan ke teman saya yang single:
“jangan lupa lihat visi hidupnya, sama gak sama lo. Bisa gak dia mendukung lo untuk ngelaksanain visi lo itu”
G, perempuan usia pertengahan 20 tahun, adalah seorang penulis skenario yang sangat passionate terhadap pekerjaannya. Selain menulis, dia juga mempunyai visi untuk memajukan kualitas tulisan di Indonesia secara umum. Dalam mewujudkan visi itu, dia dan suaminya mendirikan sekolah menulis. Semua kegiatan dijalankannya sambil menjadi ibu dari dua anak balita yang lucu. Dalam satu hari, ia bisa mengunjungi beberapa meeting. Di rumah pun, dia masih sesekali mengerjakan research untuk penulisan skenarionya. Bisa dibayangkan, kalau pasangannya tidak mengerti visi G, mungkin dia akan mengeluhkan kegiatan isterinya yang segudang itu. Namun, suami G yang juga penulis, memiliki visi yang sama dengan G. Mereka pun berkolaborasi, tidak hanya dalam membesarkan anak, tapi juga dalam mewujudkan visi mereka berdua.
Belajar dari pengalaman si G yang sudah menikah dan bahagia, penting sekali punya pasangan yang satu visi dan mau mendukung kita untuk mencapai visi kita.
Visi dan Passion
Visi itu adalah tujuan kita dalam hidup. Untuk merumuskan visi, kamu bisa tanya sama dirimu “Saya hidup untuk apa sih?”. Visi hidup orang beda-beda. Ada yang ingin jadi kaya, ada yang ingin karyanya dikenal orang, ada juga yang ingin berbagi sama orang lain. Visi hidup juga erat kaitannya dengan passion. Passion adalah sesuatu yang mau kamu lakukan tanpa mendapat keuntungan lain. Kenali passion kamu dengan menjawab Pertanyaan ini: “apa pekerjaan yang ingin kamu lakukan, kalau uang bukan masalah buat mu?”. Dalam contoh G, passion nya adalah menulis dan berbagi ilmu dengan orang lain. Passion itu sejalan dengan visi hidupnya dan sejalan juga dengan pekerjaannya sehari-hari.
Nah, kalau sudah tahu apa visi hidup kamu, sekarang coba gambar anak tangga. Di paling atas, tulis visi hidup kamu. Misalnya: visi kamu “menjadi sutradara yang menghasilkan film Indonesia berkualitas”. Di paling bawah coba kamu tulis langkah apa yang harus kamu lakuin biar bisa wujudin visi itu. Di tangga atasnya, tulis langkah 2, sebagai kelanjutan dari langkah 1. Lanjut terus ke langkah 3, 4, 5 dan seterusnya, sampai visi kamu terwujud. Sudah kebayang kira-kira hidupmu lima tahun lagi bakal kayak apa?
Kalau udah tahu visi kamu, coba dibicarakan dengan pasangan. Cerita cita-cita, visi hidup dan passion mu. Lihat reaksi dia. Kira-kira bakal mendukung atau menghambat?
Lalu, coba kamu bayangin, orang seperti apa sih yang akan menunjang kamu buat mencapai visi itu? Orang yang ganteng? Pasangan cantik? Baik hati? Pekerja keras? Atau..?
Kalau belum menemukan visi hidup kamu, gak apa-apa lho. Bisa jadi bahan diskusi dengan pasangan. Kamu juga bisa bereksplorasi untuk ketemu visi, sebelum kamu pilih pasangan dan menikah.
Untuk kamu yang udah nemuin, bisa cari tahu apa visi hidup pasangan. sehingga bisa saling mendukung. Jadi, apa visi hidup kamu?
Tags: psikologi
Alhamdulillah, kami berdua memiliki passion yang sama yaitu di dunia menulis dan saling mendukung karya masing-masing.