Perempuan >< Laki-laki: Betulkah Sangat Berbeda?
Pernah mendengar gurauan ini?
“Bagaimana laki-laki bisa menyenangkan hati perempuan? Berikan pujian kepadanya, peluk dia, cium dia, pedulilah padanya, cintai dia, buat dia merasa nyaman, lindungi dia, peluk dia, genggam tangannya, habiskan uang untuknya, traktir dia, dengarkan dia, berdirilah di sisinya di saat apapun, dukung dia, pergilah ke ujung dunia demi dia.
Bagaimana perempuan bisa menyenangkan hati laki-laki? Telanjanglah, bawakan ia bir.”
Pastinya boleh dong tertawa terbahak-bahak lewat gurauan semacam itu, tak ada yang melarang kok. Sebetulnya joke semacam itu sangat menjunjung pemikiran stereotip, yaitu bahwa perempuan mencari kehangatan dan kelembutan dalam relasinya, sementara laki-laki hanya mencari seks tanpa terlibat dalam relasi emosional.
Benarkah demikian? Faktanya perempuan dan laki-laki sebetulnya hanya sedikit berbeda kok kebutuhannya dalam berhubungan dengan pasangannya, mereka tidak betul-betul berbeda satu sama lain (Hyde, 2007). Kebanyakan perempuan dan laki-laki menginginkan pasangannya memberikan kasih sayang dan kehangatan lho (Tran, dkk, 2008).
Memang apa sih pengaruhnya kalau kita yakin sekali bahwa perempuan dan laki-laki sangat berbeda? Ternyata pengaruhnya negatif: kita akan cenderung merasa pesimis dan tak mampu berharap pada pasangan kita (Metts & Cupach, 1990). Mereka yang sangat yakin bahwa dirinya sangat berbeda dari pasangannya cenderung malas mencoba untuk memperbaiki relasi mereka ketika terjadi masalah. Mereka juga cenderung tidak bisa memahami sudut pandang pasangannya dan jadi lebih kesulitan bekerja sama dengan pasangannya. Jadi rugi kan?
So, sudah bukan waktunya lagi kita menganggap perempuan dan laki-laki adalah makhluk dari planet berbeda. Haloooo kita sama-sama makhluk bumi yang butuh kasih sayang lho! (ASA)
Tulisan Asli oleh : Rowland S. Miller, 2012
Komentar